Friday, January 27, 2012

Liverpool vs MU, 'El Clasico Inggris'

Dua pekan terakhir mata publik sepakbola dunia sama-sama tertuju kepada laga panas dan sarat gengsi di Spanyol yang mempertemukan dua seteru abadi, Real Madrid dengan Barcelona. Dan pada akhir pekan ini, Sabtu, 28 Januari 2012, hal serupa juga akan terjadi, namun bedanya pandangan mereka akan mengarah ke dataran Inggris. Ya, dua klub elit di sana, Liverpool dan Manchester United akan beradu kuat di putaran keempat FA Cup.

Sama halnya dengan duel antara Madrid kontra Barcelona, pertemuan Liverpool dengan MU juga pantas diberi titel 'El Clasico'. Alasannya, laga ini mempertemukan dua klub elit yang sudah bertahun-tahun menguasai kompetisi sepakbola di negeri Ratu Elizabeth.

Memang, dalam beberapa musim belakangan gegap-gempita pertarungan antara Liverpool dengan MU sedikit tersaingi oleh Big Match lain yang tak kalah panas seperti Derby Manchester. Namun, bila ditilik dari sisi sejarah, tetap saja hanya pertandingan itu yang paling layak disetarakan dengan 'El Clasico' di negeri Matador.

Ya, Liverpool dan MU menjadi dua tim dengan raihan trofi Premier League terbanyak yakni 18 gelar untuk The Reds dan 19 untuk The Red Devils. Tidak hanya itu, keduanya juga dominan di kancah FA Cup. MU menjadi pengumpul terbanyak gelar kejuaran tertua di di dunia itu dengan 11 trofi, sedangkan Liverpool berada di posisi keempat dengan koleksi 7 trofi, masih di bawah Arsenal (10) dan Tottenham Hotspur (8).

Untuk ajang Carling Cup, Liverpool yang merebut 7 gelar mencatatkan diri sebagai peraih trofi terbanyak di pentas tersebut. Sementara, MU berada di posisi ketiga dengan 5 raihan lima gelar.

Potensi Rusuh dan Kasus Rasis Evra

Sebagai klub yang memiliki basis pendukung terbesar serta sangat fanatik, maka tidak heran jika pertandingan antara Liverpool dan MU ini dibayangi potensi kerusuhan di dalam maupun luar stadion. Apalagi, Liverpudlian saat ini punya dendam pribadi kepada Patrice Evra yang menjadi biang keladi atas dihukumnya penyerang andalan tim kesayangan mereka Luis Suarez.

Suarez dipaksa menepi oleh FA karena terbukti menucapkan kata-kata bernada rasis pada duel beberapa bulan lalu. Atas tindakannya tersebut penyerang asal Uruguay itu dilarang tampil dalam delapan laga serta diharuskan membayar denda.

Meskipun sadar bakal jadi incaran caci-maki publik Anfield, namun sebagai pemain profesional Evra tidak mau menghindari pertandingan kontra Liverpool besok. Keputusan pemain asal Prancis itupun rupanya didukung oleh pelatihnya. Malah, Ferguson mengaku akan memberikan tugas lebih kepada Evra yakni menyandang ban kapten menggantikan Rio Ferdinand.

"Saya yakin, itu tidak akan menjadi masalah. Ferdinand bisa saja menjadi kapten jika cedera tidak menganggunya. Saya memilih kapten dari pemain yang konsisten bermain. Dan itu ada dalam diri Evra," papar Fergie.

Sementara, kapten Liverpool, Steven Gerrard mengimbau agar pendukung timnya tidak mengganggu pertandingan besar melawan MU besok. Pemain yang kerap disapa Stevie G itu tak ingin laga tersebut lebih dikenal karena insiden-insiden buruk yang terjadi.

"Kami semua punya tanggung jawab untuk memastikan laga ini selalu dikenang di pentas sepakbola," kata Gerrard kepada ESPN. "Liverpool dan Manchester United punya rivalitas hebat yang bisa mempengaruhi media dan fans."

"Kami tak ingin melihat halaman depan koran-koran nanti diisi insiden di luar lapangan antara dua tim terbaik. Hanya berita seputar tim pemenang yang seharusnya ada," pungkasnya.

Ambisi Pribadi Dalglish vs Ambisi Double Winners MU

Sebagai pelatih, Kenny Dalglish mengusung ambisi pribadi ketika menghadapi MU nanti. Pria asal Skolandia itu ingin mencatatkan kemenangan pertamanya atas MU di FA Cup sekaligus membalas kekalahan pada musim lalu di ajang yang sama.

Meskipun sudah dua kali menangani Liverpool, sebelumnya, pada 1985 hingga 1991, namun King Kenny, julukan Dalglish, tercatat baru sekali memimpin timnya tersebut menghadapi MU di pentas FA Cup. Duel itu sendiri berlangsung pada 9 Januari 2011, atau sehari setelah dirinya didaulat menjadi pengganti Roy Hodgson dan hasilnya mengecewakan, The Kop, julukan lain Liverpool, kalah dengan skor tipis 1-0.

Jadi sangat wajar bila di pertandingan besok, Dalglish mengamanatkan anak-anak asuhnya untuk mengerahkan seluruh kemampuan agar dapat keluar sebagai pemenang. Dalglish ingin menebus kegagalan pada debut keduanya bersama Liverpool, sekaligus menjaga peluang untuk bisa merengkuh trofi di musim ini, selain Carling Cup dimana mereka saat ini sudah memastikan satu tempat di final.

Sayangnya, keinginan Daglish itu akan terganjal oleh kubu lawan yang juga memiliki ambisi besar. Sebagaimana di musim-musim sebelumnya, MU sangat berharap bisa mengawinkan trofi Premier League dan FA Cup.

Secara rekor keseluruhan MU boleh sedikit berbangga diri. Dari 155 laga yang mainkan, mereka sukses mencatat 59 kemenangan, sementara Liverpool meraih 52 kemenangan dan sisanya imbang. Tapi, jika dipandang dari rekor kandang, sejarah buruk malah mengiringi lawatan MU ke kandang rival bebuyutannya itu. Ya, statistik mencatat 'Setan Merah' terakhir kali mengalahkan Liverpool di Anfield 52 tahun silam. (sj)

5 Pertemuan Terakhir Liverpool vs Manchester United:
15/10/11    Liverpool 1 - 1 Manchester United
06/03/11    Liverpool 3 - 1 Manchester United
09/01/11    Manchester United 1 - 0 Liverpool
19/09/10    Manchester United 3 - 2 Liverpool
21/03/10    Manchester United 2 - 1 Liverpool

Sumber : vivanews.com

No comments:

Post a Comment